Saat ini kita telah memasuki era dimana rekayasa
atom dan molekul mulai dilakukan. Untuk dapat mencapai puncak kejayaan era itu,
peran utama dimainkan oleh teknologi nano. Penguasaan atas teknologi nano
membawa kita memandang atom dan molekul sebagai puzzle yang dapat kita susun
sesuai keinginan kita, pada saat itu material dengan berbagai peruntukkan dapat
kita susun melalui keping-keping puzzle nano.
Mengapa harus nano (10-9 m)? Sudah ada
dalam pemahaman kita sejak lama bahwasanya ukuran suatu material sangat
mempengaruhi fenomena fisiknya. Beberapa efek penting yang dimiliki benda jika
ukurannya diperkecil menuju skala nano:
1. Surface
area nya menjadi besar, hal ini dapat meningkatkan kekuatan sifat elektronik
2. Ukuran
dari nanomaterial menjadi komparabel dengan banyak parameter fisis seperti
ukuran gelombang kuantum, ukuran koherensi, dan domain dimensi yang kesemuanya
menentukan sifat-sifat dari material
3. Efek
kuantum yang didasarkan pada teori Kubo dimana semakin kecil diameter partikel
maka energinya semakin besar. Efek ini memberikan manfaat besar pada
pemanfaatan nanomaterial.
Dalam sebuah episodenya, serial yang sangat terkenal
Sun Go Kong si Kera Sakti menceritakan dalam perjalanannya ke Barat untuk
mencari kitab suci, ia ditangkap oleh prajuit suatu kerajaan dan diminta untuk
menyembuhkan penyakit Raja karena seluruh tabib yang ada di kerajaan tersebut
tidak mampu memberikan kesembuhan pada Raja. Sun Go Kong pun mengubah dirinya
menjadi sangat kecil, masuk ke dalam tubuh Raja dan menemukan bahwa terdapat
gangguan pada lambung Raja, ia pun mampu menyembuhkan si Raja tersebut.
Bukanlah hal yang tidak mungkin cerita tersebut
dapat terwujud melalui teknologi nano, kita dapat membuat robot yang ukurannya
sangat kecil, yang bisa masuk melalui aliran darah melalui mekanisme
farmakologi obat, kita dapat memantaunya, mendeteksi penyakit, memperbaiki
jaringan yang rusak, membunuh sel-sel kanker, dan hal lain yang dapat dilakukan
oleh robot nano demi kemaslahatan umat manusia.
Seperti pernyataan diatas saat kita telah mampu
menyusun atom dan molekul layaknya sebuah puzzle, maka kita dapat menciptakan
material sesuai dengan keinginan kita. Bila kita menyusunnya dari skala nano,
kita akan memperoleh material dengan presisi yang sangat baik. Saya berpikir,
dari sini kita dapat mengidentifikasi susunan rumit alat-alat vital manusia
seperti jantung, ginjal, hati, mata, dan sum-sum tulang belakang. Kemudian kita
dapat menyusun kembali dan membentuk alat-alat vital tersebut, sehingga di masa
depan transplantasi alat-alat vital tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
material yang terbuat dari teknologi nano.
Saya pun membayangkan saat teknologi nano telah maju
di masa mendatang akan bermunculan serat kain yang berukuran nano dan porinya
sangat kecil, sehingga pakaian yang kita gunakan akan terbebas dari kotoran
baik debu, keringat, minyak, tumpahan noda dan sebagainya. Hal itu tentunya
menguntungkan lingkungan, mengingat bahwa saat ini detergen yang kita gunakan
untuk mencuci merupakan salah satu polutan air yang sangat mencemari
lingkungan. Selain itu, kita juga dapat merekayasa pengharum pakaian dimana
ukuran partikel zat aktifnya disesuaikan dengan pori serat kain, sehingga
pengharum pakaian tersebut dapat terperangkap dengan baik terevaporasi sedikit
demi sedikit dan membuat pakaian menjadi tahan lama harumnya. Tanpa mengganti
baju, kita dapat membuat pakaian tersebut dapat berubah warna karena serat
kainnya memiliki sifat peka terhadap cahaya, sehingga pada pagi, siang, sore,
dan malam hari warnanya berubah.
Saat kita telah menguasai teknologi nano, pada saat
itu peradaban manusia pun berubah, era telah berganti, kemodernan muncul
melalui teknologi, dan negara yang paling maju adalah yang paling terdepan
teknologinya.