Jumat, 14 Desember 2012

Semangat Baru Hijriyah

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain dalam hidupnya. Bahkan sang teladan pun, Rasulullah SAW, dalam dakwahnya dibantu oleh manusia lain. Rasulullah SAW dikuatkan oleh Khadijah ra saat menerima wahyu pertama, kita tahu, saat itu Rasulullah SAW begitu ketakutan, namun Khadijah ra sang istri membantu menguatkannya. Selain Khadijah, awal perjalanan dakwah Rasulullah SAW juga dibantu oleh Abu Thalib. Ini adalah bukti bahwa beliau SAW adalah orang biasa yang dakwahnya realistis (butuh orang lain) untuk ditiru oleh umatnya. Dan saat islam telah kuat, Allah mengambil Khadijah ra dan Abu Thalib.

Saat ditinggal oleh dua orang yang membantu "menguatkannya", tentulah Rasulullah SAW sedih. Secara berturutan ia ditinggal oleh istri tercinta sekaligus paman yang membela nya mati-matian dalam berdakwah. Namun, Rasulullah SAW tidak larut terus menerus dalam kesedihan. Ia bangkit dan tetap melanjutkan roda dakwah dengan bantuan-bantuan manusia lainnya (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali, dan para sahabat yang lain). 

Karena setiap kebaikan terkumpul pada dirinya SAW, maka ia SAW lah orang yang pantas kita teladani. Salah satunya dalam menyingkirkan kesedihan yang berlebihan. Orang yang larut dalam kesedihan adalah orang yang tidak bisa menerima takdir kehidupan. Sesungguhnya setiap episode kehidupan ini diiringi oleh takdir Allah.  Maka, salah satu upaya untuk memperoleh semangat baru adalah dengan menghilangkan kesedihan-kesedihan yang mungkin sudah sangat berlarut-larut dan berlebihan. Yang harus diingat bahwa, ada kesedihan yang perlu tetap kita tanamkan, misal kesedihan karena merindukan Rasulullah SAW yang justru memotivasi kita untuk mengejar jannahNya.

Surat Ar-Ra'du : 11
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum ia mengubah dirinya sendiri". Dalam semangat baru hijriyah, mari kita intropeksi diri. Sudahkah ada perbaikan diri ini dari tahun sebelumnya? Adakan perubahan baru kearah yang lebih baik dari diri ini? Kuncinya adalah semangat. Bagaimana untuk memperoleh semangat? Jawabannya adalah kita harus memiliki tujuan.

Apa saja yang harus diubah dalam semangat baru hijriyah?
  1. Rasa sedih berlebihan
  2. Malas, yang merupakan tipu daya setan. Ingatlah bahwa tidak ada kesuksesan dengan kemalasan.
  3. Ketakutan yang berlebihan
  4. Bakhil.

Hj. Ninih Muthmainah


Catatan ini dibuat pada tanggal 8 Desember 2012 saat kajian dengan pemateri Teh Ninih di Masjid Nurul Asri, Yogyakarta. -dengan pengubahan dan penambahan seperlunya- :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar