Jumat, 28 Desember 2012

Islam Menghargai Wanita

Happy Mom's Day
 
Beberapa hari yang lalu, dimana saat kita membuka jejaring sosial maka mendadak isinya berupa ungkapan cinta kepada Bunda, Ibu, Mama, Ummi, Enyak, dan sebutan lainnya. Ya, hari Ibu, hari yang harusnya kita peringati setiap hari, setiap jam, menit, dan detik. Karena Nabi SAW pun telah mengajarkan kepada kita, bahwasanya Syurga ada di bawah telapak kakinya, murka nya Allah melalui murka nya dan ridhonya Allah adalah ridhonya, orang yang harus kita hormati tiga kali lebih dahulu dibandingkan ayah.

Pada masa jahiliyah, seperti yang sudah sering kita dengar, bayi perempuan yang baru lahir harus dikubur hidup-hidup. Bahkan Khalifah Umar bin Khattab saat masih jahiliyah (belum mendapatkan hidayah) pun mengikuti prosesi yang dianggap sakral oleh penganut paganisme tersebut. Bagaimana kondisi pernikahan saat itu? Ada 4 jenis pernikahan pada zaman jahiliyah, yaitu
  1. Pernikahan yang lazim seperti saat ini
  2. Istibda, yaitu pernikahan dimana saat istri haid maka diperbolehkan bergaul dengan laki-laki lain yang tujuannya adalah untuk memperbaiki keturunan
  3. Rad, bila wali dari perempuan menancapkan bendera merah didepan rumah yang berarti anak perempuannya boleh digauli oleh 10 orang laki-laki.
  4. Rabi, bila wali dari si perempuan menancapkan bendera hitam di depan rumah yang berarti anak perempuannya boleh digauli oleh siapapun selama bendera tersebut tertancap.

Di dalam Islam, hak-hak dan kewajiban wanita sangatlah dijaga. Seorang ayah memiliki kewajiban untuk menikahkan putrinya pada orang yang tepat, yang ia anggap baik sehingga ia mengeluarkan restunya. Seorang suami wajib menjaga, menghormati dan memuliakan istrinya. Bahkan, islam pun mengatur hak waris bagi perempuan maupun laki-laki. Tapi mengapa ya, dalam aturan hak waris laki-laki dapat 2/3 sedangkan perempuan 1/3, nampaknya seperti kurang adil, ada alasannya lho. Mari kita tinjau lagi hak dan kewajiban dari perempuan dan laki-laki. Bahwasanya wanita tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya, saat masih berstatus anak, ia dinafkahi oleh ayahnya sedangkan saat telah menikah, ia dinafkahi suaminya. Ia menerima mahar sedangkan si lelaki memberikan mahar. Oleh karenanya, bagi si wanita warisan tersebut sepenuhnya adalah miliknya, sedangkan laki-laki ia memiliki kewajiban-kewajiban seperti yang telah disebutkan, mungkin salah satunya menggunakan warisan tersebut.

Dengan kewajiban-kewajiban tersebut maka Allah memberikan kelebihan kepada laki-laki atas perempuan, yaitu atas akal dan kekuatannya yang melebihi wanita. Namun, wanita wanita pun memiliki kelebihan, yaitu dalam hal memperhatikan hal-hal yang kecil. Sehingga, dengan perbedaan etrsebut mereka dapat saling melengkapi. Sejarah telah mencatat banyak kisah atas kesuksesan seorang wanita, bukan dalam hal karir, namun perannya sebagai seorang istri maupun ibu. Muhammad Alfatih, penakluk konstantinopel, yang masih sangat muda, merupakan hasil didikan dari seorang ibu yang luar biasa. Tentu kita tidak lupa dengan sosok Khadijah binti Khuwailit pendamping Rasulullah yang setia menemani Nabi SAW .

Lalu, mengapa Rasulullah SAW menikah lagi? Hei, tunggu dulu, cari informasi yang tepat. Terkadang poligami menjadi hal sensitif yang membuat wanita menjadi sinis dengan agama ini. Ingat dengan baik, Rasulullah menikah dengan Khadijah di usia 25 tahun dan bahwa Rasulullah menikah lagi, setelah Khadijah wafat lho saat itu usia beliau SAW 52 tahun, dan beliau SAW wafat di usia 63 tahun, saya justru sangat menangkap bahwa beliau adalah orang yang sangat setia, beliau SAW membersamai Khadijah selama 27 tahun dan baru menikah lagi setelah istri yang sangat ia SAW cintai wafat. Dan rentang waktu beliau SAW menikahi 11 wanita yang lain hanya 11 tahun.

Kemudian catatan penting berikutnya adalah para wanita yang ia nikahi sebagian besar adalah janda beranak banyak yang telah berusia lanjut dan suaminya wafat di medan perang. Pernikahan Rasulullah yang kedua adalah dengan Saudah, yaitu janda usia 70 tahun, beranak 12 yang suaminya wafat karena perang, pun istri yang lain dinikahi beliau dengan alasan untuk pemuliaan wanita. Bagaimana dengan Aisyah? Ya, Aisyah masih perawan, beberapa sumber menyatakan bahwa saat dinikahi usianya bukan 9 tahun, namun 19 tahun, dan Rasulullah tidak membersamai Aisyah sampai Aisyah mencapai masa baligh.

Wallahu'alam bi showab. Semoga kita bisa menjadi sosok wanita yang baik untuk orang-orang sekitar. Aamiin.

Kamis, 27 Desember 2012

Apakah (Sudahkah) Anda Menikah Karena Allah?

Jembatan di Dekat Mushola Apung SPS UGM

Islam tidak mempersulit umatnya untuk menikah. Dalam islam, syarat sebuah pernikahan meliputi:
  1. Ada mempelai
  2. Wali dari perempuan
  3. Saksi
  4. Mahar

Begitu sederhananya menikah dalam Islam. Namun, beberapa pertimbangan duniawi membuat tiap insan terkadang merasa sulit menjalani sunah Nabi SAW tersebut. Alasannya karena belum siap secara materi, masih dalam proses pendidikan, ingin mengejar karir, takut terbatasi dan masih banyak alasan lainnya.

Solusinya, maka pastikanlah bahwa menikah niatnya hanya untuk ibadah Allah SWT semata.  Mengapa niatan menikah begitu penting:
  • Memudahkan dalam memilih dan mencari pasangan
  • memberikan energi yang besar pada proses saat pra maupun pasca menikah. Maka pilihlah yang akhlaknya baik. Tema besar dalam rumah tangga islami adalah perbaikan diri dan umat (akhirat), bukan hanya pencapaian duniawi.

Maka, jika seorang muslim telah mampu, menikahlah, karena pertolongan Allah sangatlah dekat. Bagaimana dengan kriteria mampu dalam islam:
  1. Siap secara mental, meliputi siap menggantikan perwalian/peran Ayah bagi sang istri-untuk laki-laki (siap menggantikan peran ibu bagi sang suami-untuk wanita, red), menerima kelebihan dan kekurangan pasangan, serta berkewajiban untuk saling memikul konsekuensi akhirat atas peran masing-masing.
  2. Memiliki potensi berupa ilmu, pengethauan, skill, dsb.
  3. Mandiri, artinya mampu keluar dari tanggungan orang tua masing-masing.

Wallahu'alam bi showab. Semoga Allah memudahkan urusan kita yang satu ini.

*Kajian Kamis Sore (Kamso) HIMMPAS UGM edisi 27 Desember 2012 di Mushola Apung SPS UGM dengan pemateri Ust. Darul Falah

Selasa, 25 Desember 2012

Life is like a boat- Rie Fu


Nobody knows who I really am
I never felt this empty before
And if I ever need someone to come along
Who's gonna comfort me and keep me strong

We are all rowing the boat of fate
The waves keep on comin' and we can't escape
But if we ever get lost on our way
The waves would guide you through another day

Tookude iki wo shiteru toumei ni nattamitai
Kurayami ni omoe takedo mekaku shisarete tadake
Inori wo sasagete atarashii hi wo matsu
Azayaka ni hikaru umi sono hate made

Nobody knows who I really am
Maybe they just don't give a damn
But if I ever need someone to come along
I know you would follow me, and keep me strong

Hito no kokoro wa utsuri yuku nukedashita kunaru
Tsuki wa mata atarashii shuuki de fune wo tsureteku

And every time I see your face,
The oceans heave up to my heart
You make me wanna strain at the oars,
And soon I can see the shore

Oh, I can see the shore
When will I... see the shore?

I want you to know who I really am
I never thought I'd feel this way towards you
And if you ever need someone to come along
I will follow you, and keep you strong

Tabi wa mada tsudzuiteku odayakana hi mo
Tsuki wa mata atarashii shuuki de fune wo terashidasu
Inori wo sasagete atarashii hi wo matsu
Azayaka ni hikaru umi sono hate made

And every time I see your face,
The oceans heave up to my heart
You make me wanna strain at the oars,
And soon I can see the shore

Unmei no fune wo kogi
Nami wa tsugi kara tsugi e to
Watashitachi wo osou kedo
Sore mo suteki na tabi ne
Dore mo suteki na tabi ne

Life is like a boat merupakan OST dari Bleach (japanese manga series), yang dibawakan dengan beberapa versi oleh beberapa penyanyi, namun yang paling bagus dinyanyikan oleh penyanyi aslinya Rie Fu. Arti lagu ini:

Tak ada yang tahu siapa aku sebenarnya
Aku tidak pernah merasakan sehampa ini sebelumnya
Dan jika aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku,
Siapa yang akan membuatku nyaman, dan menjagaku tetap kuat?

Kita semua mendayung perahu nasib
Ombak terus datang dan kita tak dapat lari
Tapi jika kita tersesat
Ombak itu akan memandumu melewati hari yang lain

Jauh, Aku bernafas, seakan-akan aku tak terlihat
sepertinya aku dalam kegelapan, tapi sebenarnya hanya mataku saja yang ditutup
Aku berdoa sembari menanti hari yang baru
Bersinar terang hingga ke pinggir laut

Tak ada yang tahu siapa aku sebenarnya
Mungkin mereka sama sekali tak peduli
Tapi jika aku membutuhkan seseorang untuk menemaniku
Aku tahu kau akan mengikutiku, dan menjagaku tetap kuat

Hati orang berubah dan mencoba berlepas diri
Bulan dalam perputarannya memandu perahu ini lagi
Dan tiap kali aku memandang wajahmu
Laut yang bergelombang mengangkat hatiku

Kau membuatku ingin mempertahankan dayung ini, dan segera
Aku dapat melihat ombak itu
Oh, Aku dapat melihat ombak itu
Kapankah aku melihat ombak itu?

Aku ingin kau tahu siapa aku sebenarnya
Aku tak pernah mengira aku merasakan hal ini padamu
Dan jika kau membutuhkan seseorang untuk menemanimu,
Aku akan mengikutimu, dan menjagamu tetap kuat

Dan perjalanan tetap berlanjut dalam hari-hari yang sepi
Bulan dalam perputarannya yang baru di atas perahu ini
Aku berdoa sembari menanti hari yang baru
Bersinar terang hingga ke pinggir laut

Dan tiap kali aku memandang wajahmu
Laut yang bergelombang mengangkat hatiku
Kau membuatku ingin mempertahankan dayung ini, dan segera
Aku dapat melihat ombak itu

Kita mendayung perahu takdir. Namun, gelombang terus menerjang kita
Tapi, ini tetaplah perjalanan yang mengesankan, kan? Bukankah semuanya perjalanan yang mengesankan?

Sumber: http://penxpower.wordpress.com

Pengalaman Naik Kereta Jalur Stasiun Tugu Yogyakarta-Stasiun Prujakan Cirebon

Untuk pertama kalinya dalam hidup ini saya mendapatkan pengalaman baru, yaitu naik kereta. Bagi kebanyakan orang mungkin hal ini sudah biasa, namun tidak bagi saya. Ada kisah di tiap pengalaman, begitupun dengan proses naik kereta ini.



Tidak sendirian, saya berangkat bersama empat orang teman yang lain. Semua sudah sesuai rencana, keberangkatan kereta tertulis di tiket pukul 19.26, kami telah berkumpul di satu tempat (kosan teman waktu itu) sekitar pukul 17.30, merasa AMAN karena jarak dari tempat kos ke Stasiun Tugu Yogyakarta (yang juga dikenal dengan nama Stasiun Lempuyangan) tidak begitu jauh, butuh sekitar 15 menit. Namun, kericuhan mulai terjadi manakala rencana menuju ke stasiun naik taksi terganggu dengan statement para front office dari tempat memesan taksi tersebut menyatakan “maaf mbak, sementara taksi yang masih kosong (belum ada/sudah terpakai pengguna lain)”, coba-coba ke Merk taksi lain, saat itu sekitar enam merk sudah dihubungi, hanya jawaban yang sama yang kami peroleh.

Lengkap sudah kegelisahan sore menjelang malam tersebut, hujan deras turun mengguyur Yogyakarta. Beberapa ide sempat muncul, mulai dari call teman minta antar, call ojek, namun buntu, tidak ada bantuan dari arah sana. Nekat, akhirnya kami melaju menembus hujan, alhamdulillah, tidak lama berjalan, melihat taksi kosong, tanpa tedeng aling-aling kami langsung melambaikan tangan. Pak supir, dengan wajahnya yang welcome menyambut kami.

Kegelisahan masih menyelimuti suasana taksi, karena waktu sudah begitu mepet. Sampai disana, masih dengan suasana Yogyakarta yang ramah, kami disambut dan dilayani dengan baik oleh petugas stasiun. Agak lega mendengar bahwa keberangkatan kereta ditunda sampai pukul 20.15. Wah, baru tau kalau di kereta ada delay juga. Tak buang kesempatan, camera langsung standby.

Di tiket kereta tertera Eko-5/11A, artinya kelas ekonomi (tapi AC lho), gerbong 5, dengan nomor kursi 11A. Ini juga baru saya ketahui. O,iya harga tiketnya 170 ribu, lumayan mahal, namun cukup membayar rasa penasaran.

Perjalanan selama 8 jam, kurang begitu bisa saya nikmati, karena pada waktu itu malam, kondisi kaca jendela yang gelap, walau duduk didekat jendela saya tidak dapat melihat pemandangan luar. Dan ternyata, suhu didalam kereta sangat dingin, alhasil saya langsung masuk angin, perut tidak nyaman. Pun, rasa pegal karena posisi duduk yang susah diubah, mematung selama 8 jam, membuat saya beberapa kali memilih berdiri sejenak di pinggir kursi dengan wajah memelas.

Oleh sebab itu, penting saat berpergian minum obat masuk angin sebelumnya, bawa cemilan yang cukup, bawa alqur’an dan buku bacaan (novel, majalah, dll) atau tablet biar bisa sambil denger murrotal atau nasyid, jaket, minyak kayu putih atau aroma terapi. Ada satu benda lagi yang baik untuk dibawa yaitu bantal yang bisa dipakai (seperti kalung) dileher, saya lihat digunakan penumpang yang duduk di seberang saya. Saya lihat, ia sangat nyaman tidur menggunakan bantal yang menopang kepalanya tersebut, agak mencolok sih, karena ia menggunakan bantal yang berbentuk spongebob dengan warna kuning yang menyala.

Seperti biasa, pedagang pun banyak yang masuk kedalam kereta, mulai dari menjajakan makanan kecil, minuman ringan, sampai nasi bungkus, kacang goreng, dan koran bekas. Untuk apa koran bekas? Ternyata dagangan satu ini cukup diminati, yaitu sebagai alas untuk tidur dibagian lantai kereta, biar gak pegal jadi bisa selonjoran.

Sekitar pukul 4 dini hari kami sampai di Stasiun Prujakan Cirebon. Wah, ternyata  Stasiun ini lebih luas dari Stasiun Tugu Yogyakarta. Kondisi stasiun cukup sepi, namun suasananya yang terang benderang dan diawasi oleh beberapa petugas kemanan stasiun membuat kami merasa aman menunggu jemputan.



Ada kesalahan nama, harusnya IDRA HERLINA

Pakaian Nikah, antara Kenyamanan dan Ke-syar'i-an

Pernikahan  teman

Saat menghadiri prosesi pernikahan seorang teman mulai dari akad nikah hingga resepsi, ada yang membuat saya begitu tertarik, yaitu pakaian yang dikenakan oleh mempelai wanita. Teman saya tersebut, saya kenal sekali, adalah seorang “akhwat” yang sehari-harinya menggunakan kerudung yang lebar beserta baju lengan panjang/rok panjang/gamis yang longgar, tentunya tak lupa kaos kaki dan kadang manset yang melekat dilengan untuk menutupi bagian yang terkadang suka menyelinap tertangkap mata.

Ketertarikan saya mulai muncul saat si mempelai wanita keluar dari kamar tempat ia di rias. Walau dengan wajah cerah merona, karena hari itu adalah hari bahagia yang telah lama dinanti, namun tak bisa ditutupi ada raut “risih” pada baju yang ia kenakan. Seringkali, saya menangkap ia bertanya pada orang-orang disekitarnya “kebayanya ketat banget ga sih?” atau pertanyaan “ih, roknya (ia menggunakan batik, red) sempit banget sampai mau berdiri (dari duduk, red) aja susah”. Yap, itulah yang terjadi saat teman saya itu, menggunakan kebaya dan batik yang begitu ketat, yang saya ketahui diperoleh dari sewa di salon.

Sebenarnya pakaian yang ia gunakan sudah cukup sopan, masalah syar’i atau tidaknya saya rasa butuh penjabaran yang cukup panjang. Namun, nampak sekali bahwa ia kurang nyaman dengan pakaian tersebut, meskipun ia berusaha menutupinya. Pernikahan adalah proses sakral yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup, sehingga sebaiknya dapat dilalui dengan rasa yang membahagiakan termasuk didalamnya kenyamanan. Ada baiknya pakaian yang digunakan adalah pakaian yang sesuai dengan ukuran dan “rasa nyaman” kita, cara jitu adalah dengan datang ke  tukang jahit, namun bila budget belum pas, tidak ada masalah dengan sewa di salon, maka persiapkan dari jauh-jauh hari, karena jika di satu tempat pakaian tersebut kita tahu membuat tidak nyaman, masih ada waktu untuk mencari di tempat yang lain.

Alhamdulillah, proses tidak nyaman tersebut hanya berlangsung sampai jam 12 siang. Setelahnya mempelai wanita ganti pakaian yang membuat senyumnya lebih sumringah dan gerakannya lebih licah, sebuah gamis yang terbuat dari kain satin dan brukat berwarna ungu. Cantik sekali, aura nyamannya sangat nampak.

Berikut beberapa contoh pakaian menikah yang mungkin “nyaman” digunakan.












Paling suka dengan model yang pertama. Manis, simple, nampun tetap elegant. Saya suka perpaduan warnanya. Untuk bahan hanya menggunakan kain satin, kecuali bagian atas kerudung yang terbuat dari kain kaca.

Rabu, 19 Desember 2012

Thesis 2: Hidrorengkah Oli Bekas menjaddi Fraksi Bensin dan Diesel menggunakan katalis Fe2O3 dan Fe yang Diembankan pada Zeolit Alam Aktif (dengan/tanpa Nb2O5)

Hydrocracking
Sumber : altecpetroleumgroup.com

Proses perengkahan
  1. Secara termal, memerlukan temperatur dan tekanan yang tinggi
  2. Secara katalitik, dapat berlangsung pada temperatur dan tekanan yang tidak terlalu tinggi dengan menggunakan katalis tertentu sehingga diperoleh hasil optimum. Katalis yang digunakan adalah logam aktif yang merupakan logam transisi.

Kelemahan penggunaan logam aktif:
  • Efisiensi katalis
  • stabilitas termal yang rendah yang mengakibatkan turunnya luas permukaan karena terbentuknya paduan logam yang sangat kompak. Untuk mengatasinya, komponen logam aktif seringkali diimpregnasi pada pengemban yang memiliki luas permukaan yang besar. Beberapa bahan pengemban yang biasa digunakan adalah zeolit, silika, alumina, dan karbon.

Zeolit alam banyak bercampur dengan materi pengotor selain zeolit baik yang bersifat kristalin maupun amorpus.  Sehingga zeolit perlu diaktivasi dan dimodifikasi untuk meningkatkan karakternya terutama yang berkaitan dengan aktivitas katalitinya. Salah satu faktor yang perlu dimodifikasi adalah keasamannya.

Keasaman zeolit dapat ditingkatkan dengan cara :
  1. Dealuminasi
  2. Menambahkan logam atau oksida logam tertentu

Pengemban logam pada penelitian ini dilakukan denan metode pertukaran ion.

Sistem katalis heterogen pada umumnya menggunakan katalis berbentuk padatan sedangkan umpan yang digunkan biasanya dalam bentuk gas atau cairan (Le Page, 1987).

 Aktivasi zeolit secara kimia:
  • pertukaran ion
  • substitusi isomorfis
  • dealuminasi

Aktivasi secara fisika:
  • pencucian dengan akuades
  • penghancuran yang disertai dengan pengayakan dan pemanasan pada temperatur kalsinasi

Penentuan keasaman zeolit ditentukan dengan adsorpsi basa amonia, n-butilamin dan piridin, kemudian dianalisis dengan beberapa alat sesuai dengan metode yang dipakai.
Metode yang dipakai:
  1. Indikator Hammet
  2. Kolom Kromatografi
  3. Timbangan Spiral
  4. Analisis Termal
  5. Spektroskopi IR


*GO THESIS.. ^^
Shantie Dewi Anggaraeni, 2007, Thesis, UGM- Perpustakaan Jurusan Kimia FMIPA UGM

Senin, 17 Desember 2012

NMR part 1----- 1H-NMR

Spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance (NMR) atau yang disebut juga Resonansi Magnetik Inti (RMI) merupakan salah satu alat yang sangat penting digunakan dalam proses elusidasi unsur. Spektroskopi resonansi magnet inti didasarkan pada pengukuran radiasi elektromagnetik pada daerah frekuensi radio 4-600 MHz atau panjang gelombang 75-0,5 m oleh partikel (inti atom) yang berputar di dalam medan magnet. 

Saya tidak membahas secara teoritis terkait mekanisme kerja ataupun komponen yang ada pada alat ini. Pembahasan lebih difokuskan pada pembacaan (pemaknaan) spektrum 1H-NMR atau proton NMR, contohnya etanol. Berikut gambar spektrum H-NMR etanol.


Sumber : Spectral Database for Organic Compound SDBS
Garis vertikal adalah absorbansi sedangkan garis horizontal adalah pergeseran kimia (chemical shift). 
Dari gambar spektrum etanol kita memperoleh 3 puncak dengan rincian sebagai berikut :

  Assign.     Shift(ppm)

      A             3.687
      B             2.61
      C             1.226
 
A= CH3         B=OH          C=CH2 
 
Pertama, kita akan membahas tinggi dari spektrum yang muncul. Makin banyak elektron (kerapatan elektron tinggi), makin besar energi yang diperlukan, spektrum nampak makin tinggi. Oleh sebba itu, urutan kerapatan elektronnya :

CH3 > CH2 > OH

Gugus CH mempunyai kerapatan elektron yang lebih tinggi dari OH karena o lebih elektronegatif daripada atom C. Akibatnya elektron pada atom H lebih ditarik oleh atom O dibanding C.

Selanjutnya jumlah garis pada masing-masing puncak, menyatakan apakah puncak tersebut jenis singlet (1 puncak), doublet (2 puncak), triplet (3 puncak), quartet (4 puncak) ataukah multiplet (lebih dari 4 puncak).

Perhatikan struktur molekul dari etanol berikut ini :


CH3---CH2----OH

CH3 : mempunyai 2 proton tetangga, sehingga 1 + 2 = 3 muncul sebagai triplet
CH2 : mempunyai 3 proton tetangga, sehingga 1 + 3 = 4 muncul sebagai quartet
OH   : muncul sebagai singlet karena tidak dipengaruhi atom tetangga

Banyak manfaat dari penggunaan H-NMR selain untuk elusidasi unsur. Saat ini NMR atau MRI digunakan dibidang medis dalam rekam otak untuk identifikasi, misal kecelakaan (cidera otak/kepala) dan sebagainya. Bagaimana bisa? Karena tubuh kita sebagian besar berisi cairan yang mengandung air (H2O) atau senyawa organik lain yang juga mengandung atom H termasuk isi/bagian kepala.

Selain 1H-NMR ada beberapa jenis inti senyawa yang dapat diukur dengan NMR. Contoh 13C-NMR dan 9F-NMR.


*menuju UAS semester 1, belajar Analisis Spektrometri ^^



Angka-angka yang Melapangkan by Darwis Tere Liye


Jika kita disuruh berhitung dari angka 1 sampai dengan 100.000 selama 24 jam, siang malam, tidak boleh tidur, tidak boleh makan, terus saja berhitung, maka, rasa-rasanya, kita semua tidak akan kuat. Berhitung hingga 1.000 saja sudah ribet, apalagi hingga 100.000, bisa keplintet, plintet bibir kita berhitung. Tapi ada yang bisa melakukannya, terus 'berhitung', tiada henti, tiada error, terusss saja 'berhitung', siang malam, tiap menit, tiap detik, sesuai dengan ritmenya, itulah jantung kita. Menurut penelitian, jantung manusia rata2 berdetak 72 kali setiap menit, alias 103ribu kali selama 24 jam, tidak bosan, tidak lelah, tidak tertukar. Jika usia kita hingga 66 tahun, maka itu berarti jantung kita berdetak tiada henti hingga 2,5 milyar kali. Baru berhenti jika kita telah dingin membeku.

Sungguh besar kasih sayang Tuhan.

Pernahkah kita berdiri di bawah air terjun? Pasti banyak yang pernah. Amat menyenangkan duduk di bawah air terjun setinggi 2-3 meter, seperti dipijat oleh airnya. Jika tingginya 4-10 meter, pijatannya semakin keras. Jika tinggi air terjunnya 100 meter? Coba saja kunjungi, banyak air terjun di Indonesia yang tingginya diatas 100 meter. Bukan dipijat lagi, derasnya air jatuh bahkan bisa membahayakan. Nah, jika air terjunnya seperti Angel Falls, Venezuela, yang tingginga nyaris 1000 meter? Saya belum pernah ke Venezuela, tapi rasa2nya berdiri di bawah air terjun itu, menyambut derasnya air, sama saja mencari masalah. Tapi, sungguh Tuhan punya skenario yang sempurna saat menurunkan hujan. Tinggi awan2 itu ribuan meter, bahkan awan cumulus nimbus bisa menjejak tinggi 16 kilometer. Apa jadinya jika air hujan diturunkan seperti menumpahkan air dari ember? Binasa semua kehidupan di bawah, terkena tsunami vertikal. Tuhan mendesain, menurunkannya dengan tetes-tetes air saja. Yang saat turun, bahkan sedemikian rupa bisa melambat dengan sendirinya (tidak seperti batu jatuh yg justeru semakin cepat), tetes air hujan tiba di permukaan bumi hanya dgn kecepatan 6-30km/jam. Kecepatan yg sangat aman. Kaca mobil tidak pecah, kepala manusia tidak berdarah, atap rumah tidak berlubang. Menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Sungguh besar kasih sayang Tuhan.

Ada banyak sekali 'angka2' di sekitar kita. Tidak perlu pengetahuan matematika atau pengetahuan alam tingkat tinggi untuk memahaminya. Dengan resep kecil: selalu menggunakan sudut pandang yang berbeda, maka semoga semua hal itu mampu memberikan rasa lapang di hati. Rasa bersyukur. Bahwa hidup kita ini selalu dalam naungan kasih sayang Tuhan. Tidak terkecuali--bahkan orang jahat sekalipun.
Copas from : Darwis Tere Liye

Minggu, 16 Desember 2012

Coordination Polymers and Metal-Organic Frameworks Containing Main Group Elements

Dr. Paul D. Lickiss (ke-2 dari kiri) & Prof. Mudasir (paling kanan)





Tanggal 12 bulan 12 dan tahun 2012 (12/12/12) ternyata kiamat belum mendatangi dunia, termasuk Jurusan Kimia FMIPA UGM. Justru, jurusan ini kedatangan assessor dalam rangka penilaian akreditasi Internasional. Kehadiran mereka dalam rangka penilaian jurusan, ditutup dengan pemberian kuliah umum oleh Dr. Paul D. Lickiss dari Department of Chemistry, Imperial College London, UK) dengan judul Coordination Polymers and Metal-Organic Frameworks Containing Main Group Elements. Sambutan mahasiswa luar biasa, sekitar 100 orang mahasiswa mendaftar menjadi peserta kuliah umum yang berlangsung pukul 16.00-17.30 tersebut.

Materi disampaikan dengan baik oleh Dr. Paul terkait hasil risetnya dengan tim dalam pembuatan material untuk kebutuhan khusus. Sedikit saya ulas, dari banyaknya material yang telah mereka ciptakan, beberapa diantaranya dilakukan perbandingan saat material tersebut (yang merupakan senyawaan koordinasi) dilakukan pergantian ligan. Misalnya Mg(bdc)3(DMA)4 dengan Mg3(bdc)3(EtOH)2 maka terjadi perubahan bentuk jaringan sebagai berikut.

Dengan ligan DMA

Dengan ligan EtOH

Dengan struktur jaringan yang berbeda, tentu saja pemanfaatannya pun akan berbeda. Pemanfaatan dari material sangat beragam, mulai dari katalis, adsorben, storage, fuel cell, dsb.

Dan, sesi tanya jawab sangat "hidup", pada sesi pertama sekitar 7 orang peserta mengangkat tangan mengajukan diri untuk bertanya. Pertanyaan yang meluncur pun ternyata cukup membuat kaget Dr.Paul, mulai dari pertanyaan terkait bagaimana pengendalian pori dalam pembuatan material, alasan penggunaan masing-masing ligan, bagaimana meng "arsitekkan" molekul-molekul tersebut, dan masih banyak lagi pertanyaan yang beberapa membuat Dr. Paul cukup kewalahan dalam menjawab.

Proses akreditasi tersebut ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada tiga orang assessor oleh Prof. Mudasir selaku Ketua Jurusan Kimia FMIPA UGM. Dan sebelumnya, Dr. Paul D. Lickiss sempat menutup kuliah umum dengan memuji para mahasiswa UGM. Applause yang meriah pun membahana di gedung tersebut.


*Kapan yaa bisa ke UK..??  ^^