Salah satu metode dalam preparasi katalis adalah impregnasi. Impregnasi adalah preparasi katalis dengan mengadsorpsikan
garam prekursor yang mengandung komponen aktif logam di dalam larutan kepada
padatan pengemban.
Impregnasi sendiri memiliki definisi yang luas, arti impregnasi dalam suatu penelitian bisa jadi berbeda dengan penelitiaan lainnya. Namun, impregnasi dilakukan manakala pada pengemban tidak terdapat anion atau kation yang dapat dipertukarkan. Impregnasi dibedakan menjadi dua, yaitu impregnasi basah dan impregnasi kering.
Perbedaan impregnasi kering dan basah
didasarkan pada perbandingan volume larutan prekursor dengan volume pori
pengemban. Untuk impregnasi kering, volume larutan berkisar 1-1,2 kali dari
volume pori pengemban. Karena diharapkan nantinya jumlah antara larutan
prekursor dengan pori yang tersedia pada pengemban adalah sama. Sedangkan,
untuk impregnasi basah, volume larutan prekursor lebih dari 1,5 kali dari
volume pori pengemban. Oleh karenanya, untuk impregnasi kering, diawal perlu
diketahui volume pori pengemban untuk menentukan volume larutan prekursor yang
sesuai.
Salah satu yang mendasari pemilihan metode
impregnasi adalah bahwa didalam pengemban tidak terdapat anion atau kation yang
dapat dipertukarkan (karena kalau ada anion atau kation yang dapat
dipertukarkan metodenya disebut pertukaran ion). Metode tersebut bergantung
pada kation logam yang ingin diembankan. Untuk ion kompleks yang sukar
mengalami pertukaran kation, maka metode yang tepat adalah impregnasi,
sedangkan untuk kation tersolvasi yang lebih mudah mengalami pertukaran kation,
metode yang tepat adalah pertukaran ion. Dapat juga dipertimbangkan faktor
biaya. Untuk larutan garam yang mahal dapat dilakukan impregnasi kering.
Sedangkan larutan garam yang lebih murah dapat dilakukan impregnasi basah atau
pertukaran ion. (Kuliah katalis, Prof. Triyono)