Reaksi
transesterifikasi dilakukan menggunakan katalis basa kuat, yaitu KOH. Encinar et
al. (1999) melaporkan bahwa dibandingkan dengan NaOH, kinerja KOH sebagai
katalis lebih unggul dimana produk metil ester yang dihasilkan lebih banyak
serta pemisahan produk metil ester dari gliserol lebih mudah.
Tomasevic
dan Marinkovic (2003) melakukan serangkaian percobaan dan menyimpulkan bahwa
biodiesel dengan kualitas baik bisa diperoleh menggunakan minyak goreng bekas
dengan bantuan katalis KOH 1%. Rodjanakid dan Charoenphonphanich (2004)
mentransesterifikasikan minyak sawit menggunakan KOH dan metanol pada suhu 60oC
selama 1 jam. Reaksi serupa juga dilakukan dengan mengganti metanol dengan
etanol. Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah produk metil ester lebih tinggi dan
karakteristiknya lebih baik dibandingkan etil ester. Kombinasi antara katalis
KOH dengan pelarut metanol dalam reaksi transesterifikasi diharapkan dapat
menghasilkan produk biodiesel yang maksimal.
Yth .Kak Idra Herlina
BalasHapussalam kenal dari julianto Biodiesel.
saya sangat perlu informasi all in biodiesel dari kak Idra, klw ada kirim ke emailku julianto_sintang@yahoo.co.id
salam hormat by julianto