Manusia Adalah Musuh Dari Sesuatu Yang Tidak Diketahuinya # Semoga Bermanfaat
Kamis, 06 Desember 2012
Akhlak Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling pemberani. Ali bin Abi Thalib bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah saw“.
Beliau orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan orang lain.
Orang yang paling lembut.
Orang yang pemalu, lebih pemalu dari seorang gadis yang dipingit. Pandangan tidak tertuju hanya pada satu orang. Tidak pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika hukum-hukum Allah SWT dilanggar, maka balas dendam yang dia lakukan semata-mata karena Allah SWT. Bila marah karena Allah SWT tiada seorang pun yang berani membantah.
Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama olehnya.
Tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau makan; bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah makan dengan bersandar, atau pun di meja makan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan; bila hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau makan, atau hanya roti dari gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu saja.Pernah makan semangka basah. Beliau menyukai manisan dan madu.
Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW tidak merasa pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan, tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air.
Menerima dan makan hadiah, serta membalasnya; dan tidak menerima sedekah.
Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian dan makan seadanya.
Menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas rumah tangganya. Menjenguk orang sakit.
Sangat tawadhu’. Menghadiri undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang berada maupun orang rendahan.
Mencintai orang-orang miskin; menjenguk mereka yang sakit dan melayat jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai, dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Tidak membiarkan orang lain berjalan di belakangnya seraya berkata:“Biarkan di belakangku untuk para Malaikat“
Mengenakan kain wol, memakai sandal yang ditambal. Pakaian yang amat beliau sukai adalah jubah yang terdapat warna merah dan putih, terbuat dari kain Yaman
Cincin dan matanya terbuat dari Perak.Dipakai di jari manis kanan, dan terkadang di sebelah kiri. Pernah mengganjal perutnya dengan batu karena menahan lapar, padahal Allah telah memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih memilih akherat. Ia banyak berdzikir dan sedikit main-main. Memanjangkan shalat dan menyingkat khutbah. Paling murah senyum, berseri-seri wajahnya padahal ia selalu sedih dan banyak pikiran. Menyukai wangi-wangian, membenci bau yang tidak sedap. Bersahabat dan menghormati orang-orang mulia, tidak pernah bermuka masam dan ramah pada siapapun. Mentolerir permainan yang tidak dilarang, bergurau, dan tetap berkata benar dalam gurauannya, memaafkan orang-orang yang meminta maaf.
Memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka.
Waktunya hanya dihabiskan untuk ibadah pada Allah, atau memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.Menggambalakan kambing, dan berkata:“Seluruh nabi melakukan gembala kambing“
Aisah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”Akhlak beliau adalah alQur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata:
Tidak pernah aku menyentuh sutera yang lebih halus dari telapak tangan Rasulullah saw, dan tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun, tak pernah sekalipun ia berkata:“cih“. Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang kulakukan:“Kenapa kau lakukan itu?“.Dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang tidak kulakukan:“Mengapa tidak kau lakukan itu?
Allah telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan akhlak, keindahan perilaku. Allah memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang, yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan keselamatan.Padahal ia adalah ummi, tidak bisa membaca dan menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia. Tumbuh di negeri yang tandus dan terbelakang. Allah memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara makhluk-makhlukNya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Semoga Allah selalu memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir.
Dikutip dari:
Sejarah Rasulullah SAW oleh Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar