Pernahkah kita berdiri di bawah air terjun? Pasti banyak yang pernah.
Amat menyenangkan duduk di bawah air terjun setinggi 2-3 meter, seperti
dipijat oleh airnya. Jika tingginya 4-10 meter, pijatannya semakin
keras. Jika tinggi air terjunnya 100 meter? Coba saja kunjungi, banyak
air terjun di Indonesia yang tingginya diatas 100 meter. Bukan dipijat
lagi, derasnya air jatuh bahkan bisa membahayakan. Nah, jika air
terjunnya seperti Angel Falls, Venezuela, yang tingginga nyaris 1000
meter? Saya belum pernah ke Venezuela, tapi rasa2nya berdiri di bawah
air terjun itu, menyambut derasnya air, sama saja mencari masalah. Tapi,
sungguh Tuhan punya skenario yang sempurna saat menurunkan hujan.
Tinggi awan2 itu ribuan meter, bahkan awan cumulus nimbus bisa menjejak
tinggi 16 kilometer. Apa jadinya jika air hujan diturunkan seperti
menumpahkan air dari ember? Binasa semua kehidupan di bawah, terkena
tsunami vertikal. Tuhan mendesain, menurunkannya dengan tetes-tetes air
saja. Yang saat turun, bahkan sedemikian rupa bisa melambat dengan
sendirinya (tidak seperti batu jatuh yg justeru semakin cepat), tetes
air hujan tiba di permukaan bumi hanya dgn kecepatan 6-30km/jam.
Kecepatan yg sangat aman. Kaca mobil tidak pecah, kepala manusia tidak
berdarah, atap rumah tidak berlubang. Menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Sungguh besar kasih sayang Tuhan.
Ada banyak sekali 'angka2' di sekitar kita. Tidak perlu pengetahuan matematika atau pengetahuan alam tingkat tinggi untuk memahaminya. Dengan resep kecil: selalu menggunakan sudut pandang yang berbeda, maka semoga semua hal itu mampu memberikan rasa lapang di hati. Rasa bersyukur. Bahwa hidup kita ini selalu dalam naungan kasih sayang Tuhan. Tidak terkecuali--bahkan orang jahat sekalipun.
Sungguh besar kasih sayang Tuhan.
Ada banyak sekali 'angka2' di sekitar kita. Tidak perlu pengetahuan matematika atau pengetahuan alam tingkat tinggi untuk memahaminya. Dengan resep kecil: selalu menggunakan sudut pandang yang berbeda, maka semoga semua hal itu mampu memberikan rasa lapang di hati. Rasa bersyukur. Bahwa hidup kita ini selalu dalam naungan kasih sayang Tuhan. Tidak terkecuali--bahkan orang jahat sekalipun.
Copas from : Darwis Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar