Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Esterifikasi mereaksikan asam lemak dengan alkohol. Katalis-katalis yang cocok adalah zat berkarakter asam kuat, seperti asam sulfat, asam sulfonat, asam sulfonat organik atau resin penukar kation asam kuat. Asam-asam tersebut biasa dipilih dalam praktek industrial (Soerawidjaja, 2006).
Proses
esterifikasi adalah reaksi reversibel dimana asam lemak bebas (free fatty acid/FFA) dikonversi menjadi
alkil ester melalui katalis asam (HCl atau umumnya H2SO4).
Ketika konsentrasi asam lemak bebas dalam minyak tinggi, seperti dalam CPO
parit, esterifikasi simultan dan reaksi transesterifikasi melalui katalis asam
dapat berpotensi untuk mendapatkan konversi biodiesel yang hampir sempurna.
Proses esterifikasi mengikuti mekanisme reaksi yang sama seperti
transesetrifikasi katalis asam (Lotero et
al., 2005). Brown (2000) dan Ronnback et al.(1997) mengilustrasikan mekanisme esterifikasi asam karboksilat rantai pendek
seperti asam asetat dalam medium homogen dimulai dengan protonasi gugus
karbonil.
Esterifikasi umumnya dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar FFA tinggi (berangka asam ³ 5 mg-KOH/g). Pada tahap ini, asam lemak bebas akan dikonversikan menjadi metil ester. Tahap esterifikasi biasanya diikuti dengan tahap transesterifikasi, tetapi sebelum produk esterifikasi diumpankan ke tahap transesterifikasi, air dan bagian terbesar katalis asam yang dikandungnya harus disingkirkan terlebih dahulu (Soerawidjaja, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar