Senin, 12 November 2012

Sepotong Kisah Ibunda Khadijah ra


Allah menjelaskan, hasil pengorbanan yang dilakukan oleh kaum muslimin di jalanNya akan diberi sebaik-baik balasan yaitu syurga, seperti di dalam surat at-taubah, ayat 111;
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan memperoleh Syurga, mereka berjuang di jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh karena itu, bergembiralah dengan perdagangan yang kamu jalankan jual belinya itu dan (ketahuilah bahawa) jual beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
Dari Aisyah r.a, nama Khadijah r.a sentiasa menjadi disebut-sebut Rasulullah SAW. sehingga pada satu ketika Aisyah r.a. bertanya, “Tidakkah ada wanita lain yang engkau sebut-sebut selain dari wanita tua yang sudah tiada lagi! Bukankah Allah telah menggantikannya dengan orang yang lebih baik?” Rasulullah SAW merasa sangat tersinggung dengan kata-kata itu lalu dengan tegas Rasullulah SAW menjelaskan:

“Wahai Aisyah: Demi Allah, tidak ada siapa yang dapat menggantikannya, jasanya, pengorbanannya tidak akan dapat ditandingi oleh siapapun, ketika tidak ada seorang pun yang beriman kepadaku. Dialah orang yang pertama beriman kepadaku. Ketika semua orang mengharamkan hartanya kepadaku, dialah antara orang yang mengorbankan segala hartannya untuk perjuanganku. Ketika aku dilanda nestapa, dia meletakkan aku ditempat yang sangat mulia, dia dapat memberikan segala kegembiraan dan kasih sayang kepadaku. Dialah juga yang dapat melahirkan banyak anak-anak untukku. Dan ketika aku pertama kali didatangi Jibril a.s. aku kebingungan, ketakutan… apakah yang akan terjadi kepada diriku, dia telah dapat mengembalikan ketenangan dihatiku, memberikan keyakinan bahwa… akulah Rasulullah yang ditunggu-tunggu untuk semesta alam.”
Mendengar ucapan itu sadarlah Aisyah bahwa kata-katanya tadi adalah didorong oleh cemburu yang berlebihan dan mulai saat itu ia turut menyanjung tinggi keagungan Khadijah r.a.

Follower