Rabu, 27 Maret 2013

Every Dog Has A Day



Every dog has a day, kata orang barat setiap anjing punya harinya masing-masing. It isn't the real meaning. Tafsirnya adalah bahwa setiap kita (setiap manusia, tentunya) memiliki keberuntungannya masing-masing. Perluasan tafsir, "day" yang artinya "hari" merupakan salah satu ukuran waktu. Keberuntungan tersebut ada waktunya, dan berbeda antara satu orang dengan yang lainnya.

Keberuntungan bukanlah sebuah kebetulan. Hidup, mati, rezeki, jodoh sudah selesai dicatat di Lauhul Mahfudz. Namun pun berbeda definisi sebuah keberutungan bagi tiap-tiap orang. Saya pernah berdiskusi dengan seorang anak kelas 4 SD yang bertanya "Mbak, rumahnya besar ya? Mobilnya berapa? Mbak, kalo jajan dikasih berapa sama ibunya?" belum selesai saya menjawab, ia melanjutkan "Mbak, aku punya temen lho, rumahnya besar, mobilnya bagus, dia kalo jajan di sekolah sesuka dia, mana cantik lagi, trus anak-anak laki yang kelas 5 ada yang naksir dia, banyak yang suka sama dia Mbak..:.

Yaa Rabb, saat itu pun aku ingin menangis, tapi aku menahannya, ia seorang anak kecil yang pandai menurutku, dengan latar belakang keluarga "broken" ikut ibu yang akhirnya menikah lagi, ia tak begitu menyukai ayah tirinya, dari gayanya aku tahu hidupnya kekurangan atau mungkin pas-pasan, ia, aku bertemu dengannya dititipkan oleh ibunya ke temanku dan diajak ikut kajian anak-anak pasca, kebetulan rumahnya dekat kos temanku, ia terus berceloteh dengan gaya kritisnya, cerdas, tapi terselip dihatinya bahwa ternyata hidup tak begitu adil baginya, dan ia menganggap keberuntungan ada di genggaman sang teman, yang rumahnya besar, mobilnya bagus, jajannya banyak, cantik, punya banyak teman, dan ditaksir kakak kelas.

Nanda, tunggu saja, biarlah waktu yang menjawab selipan hatimu. Tak seorangpun yang mampu memaksakan karakter optimis dalam jiwamu, karena engkau memiliki karakter mu sendiri, yang kuat, yang akan membawamu menjawab selipan hatimu, yang akan membawamu menyelami makna hidup, adil atau tidakkah dunia ini? Semoga aku bisa menyaksikan saat itu. Semoga aku masih bisa mendengar, nanti, saat engkau berkata, bahwa hidup bukannya tak adil, bahwa keberuntungan tak terdefinisikan sesimpel pikiran kanak-kanakmu.

Every dog has a day. Lebih memperluas tafsir, mengapa harus muncul "dog" untuk meng-analogikan "manusia". Anjing, sesuatu yang bisa menjadi hal yang kasar bila terucap. Entahlah, salah apa hewan yang satu itu, hingga bila orang mengumpat, ia sempat menyebut hewan ini. Bahkan, islam mengharamkan air liurnya.

Selintas terpikir ungkapan ini, saat sedang mengerjakan tugas mata kuliah elektroanalisis. Selesai sudah simulasi data titrasi potensiometri, bagaimana interferensi kation lain pada elektroda selektif ion H+ dan hubungannya dengan sensitivitas, limit deteksi, limit kuantitatif? Penjabaran persamaan nya sangat panjang, jadi aku lebih memilih menulis ini di blog daripada tugasku.. :)

Nb: Tafsir masing2 orang bisa berbeda.

Follower