Rabu, 01 Mei 2013

Antara Impregnasi Kering, Impregnasi Basah, dan Pertukaran ion





Salah satu metode dalam preparasi katalis adalah impregnasi. Impregnasi adalah preparasi katalis dengan mengadsorpsikan garam prekursor yang mengandung komponen aktif logam di dalam larutan kepada padatan pengemban.

Impregnasi sendiri memiliki definisi yang luas, arti impregnasi dalam suatu penelitian bisa jadi berbeda dengan penelitiaan lainnya. Namun, impregnasi dilakukan manakala pada pengemban tidak terdapat anion atau kation yang dapat dipertukarkan. Impregnasi dibedakan menjadi dua, yaitu impregnasi basah dan impregnasi kering.


Perbedaan impregnasi kering dan basah didasarkan pada perbandingan volume larutan prekursor dengan volume pori pengemban. Untuk impregnasi kering, volume larutan berkisar 1-1,2 kali dari volume pori pengemban. Karena diharapkan nantinya jumlah antara larutan prekursor dengan pori yang tersedia pada pengemban adalah sama. Sedangkan, untuk impregnasi basah, volume larutan prekursor lebih dari 1,5 kali dari volume pori pengemban. Oleh karenanya, untuk impregnasi kering, diawal perlu diketahui volume pori pengemban untuk menentukan volume larutan prekursor yang sesuai.


Salah satu yang mendasari pemilihan metode impregnasi adalah bahwa didalam pengemban tidak terdapat anion atau kation yang dapat dipertukarkan (karena kalau ada anion atau kation yang dapat dipertukarkan metodenya disebut pertukaran ion). Metode tersebut bergantung pada kation logam yang ingin diembankan. Untuk ion kompleks yang sukar mengalami pertukaran kation, maka metode yang tepat adalah impregnasi, sedangkan untuk kation tersolvasi yang lebih mudah mengalami pertukaran kation, metode yang tepat adalah pertukaran ion. Dapat juga dipertimbangkan faktor biaya. Untuk larutan garam yang mahal dapat dilakukan impregnasi kering. Sedangkan larutan garam yang lebih murah dapat dilakukan impregnasi basah atau pertukaran ion. (Kuliah katalis, Prof. Triyono)

Sudah Khusyukkah Shalat Kita?



Sesungguhnya shalat menghindari dari perbuatan keji dan munkar. Tidaklah shalat ketika sesorang melakukan hal-hal musyrik (syirik), keji, dusta, dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Karenanya, shalat menjaga perilaku kita. Lalu, bagaimanakah shalat kita saat ini? Bagaimana pandangan kita terhadap makna shalat? Apakah sebuah kebutuhan, rutinitas, ataukah kewajiban?

Dalam surat Al-Mu'minun 1-3
1. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya,
3. dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.

Induk dari seluruh amal ibadah adalah shalat. Ibarat lokomotif pada sebuah kereta dan kepala pada sebuah tubuh. Jika shalat dilaksanakan dengan benar, maka semua amal yang dilakukan setelahnya menjadi benar. Jika shalat itu tidak benar, maka tidak sempurna amal yang dilakukan setelahnya (rusak). Benar disini artinya shalat tersebut mendapatkan khusyuknya.

Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada yaumul hisab adalah shalat. Shalat adalah jantung ibadah. Dan khusyuk bukanlah hal yang tidak dapat kita raih. Teringat pada kisah seorang sahabat Rasulullah SAW yang terkena panah dan meminta untuk dicabut panahnya ditengah shalat. Karena khusyuk shalatnya membuat ia seakan-akan terpisah dari dunia.

Rasulullah SAW berucap pada Bilal "Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan Shalat". Bilal pun mengumandangkan adzan. Shalat yang khusyuk membuat hati menjadi lebih tenang. Khusyuk dibagi menjadi dua:
  1. Khusyuk lahiriyah, dimana secara lahir berusaha untuk meraihnya. Cirinya dengan gerakan sholat yang benar dan berusaha untuk memaknai bacaannya.
  2. Khusyuk batiniyah, dimana selain hadirnya khusyuk lahiriyah diikuti dengan rasa pasrah, takut, dan rasa diawasi oleh Allah SWT.
Bisa jadi saat shalat kita hanya mendapatkan khusyuk lahiriyah atau bahkan tidak mendapatkan khusyuk sama sekali karena dunia masih ada dalam hati dan pikiran.

Imam Ghazali memberikan langkah-langkah untuk memperoleh khusyuk:
  • Kehadiran hati saat melaksanakan shalat, yaitu berniat. Sadar akan niatan ditengah shalat akan membatalkan shalat tersebut. Misal seseorang yang berniat shalat tahiyat, namun ditengah shalat ia berniat menambah 2 raka'at untuk menjadikan shalat tersebut menjadi shalat zuhur, batal. 
  • Mengerti apa yang dibaca dan apa yang diperbuat
  • Mengagungkan Allah selama shalat
  • Merasa gemetar (ketakutan) terhadap Allah
  • Penuh harap kepada Allah
  • Tidak berlama-lama saat shalat berjama'ah
  • Merasa malu terhadap Allah SWT

Makna takbiratul ihram:
  • Takbir pengharaman; haram untuk makan, berbicara, dsb
  • Merasa diri ini kecil, lemah, berserah diri pada Allah SWT

Makna do'a iftitah: berisi permohonan untuk membersihkan diri

Al Fatihah: Ummul kitab, yang menjadikan shalat tidak sah bila tidak dibaca

Ulama yang lain memberikan langkah untuk menggapai khusyuk:
  1. Shalat seolah-olah berdiri dihadapan Allah SWT
  2. Memahami makna bacaan Shalat dan menyerapinya dalam hati
  3. Tidak tergesa-gesa dalam shalat
  4. Menundukkan muka ditempat sujud
  5. Menjauhkan diri dari hal yang dapat mengganggu ketenangan hati.
Wallahu'alam bishawab.

9 Keutamaan Aisyah ra



Rasulullah SAW memanggilnya dengan sebutan "Humairah" yang artinya si jelita yang kemerah-merahan pipinya. Aisyah ra sangatlah cerdas, ia meriwayatkan 2.210 hadits dan banyak dimintai pertimbangan dalam berbagai persoalan. Ia pernah bersama Rasulullah saat wahyu turun. Ia adalah satu-satunya istri Rasulullah yang dinikahi dalam kondisi perawan (gadis), sebagai catatan bahwa Rasulullah SAW menikahinya setelah Khadijah ra wafat, dan selain Aisyah ra istri Rasulullah SAW yang lain adalah janda dan sebagian lagi telah mencapai usia tua (pahami tujuan Rasulullah menikahi para ummahat tsb).

9 keutamaan Aisyah ra dibanding istri Rasulullah SAW yang lain:
  1. Rasulullah SAW diminta langsung oleh Allah SWT untuk menikahi Aisyah ra melalui perantaraan mimpi
  2. Rasulullah SAW menikahi Aisyah ra dalam kondisi perawan
  3. Rasulullah SAW wafat di pangkuan Aisyah ra
  4. Ia ikut menguburkan Rasulullah SAW
  5. Ketika wahtu turun, Aisyah ra pernah menemani Rasulullah SAW
  6. Merupakan seorang putri dari Khalifah dan sahabat Rasulullah SAW
  7. Permaafan dari langit atas fitnah yang pernah ia alami
  8. Diciptakan suci dan untuk mendampingi orang yang baik
  9. Dijanjikan ampunan dan kemuliaan

Kekuatan Do'a



Kalau kita renungi, mengapa Allah menciptakan do'a kepada manusia? Karena kenyataannya, kita sangatlah berbatas.  Dengan kemampuan kita yang terbatas ini, maka berdo'alah. "Berdo'alah kepada-Ku niscaya akan kuperkenankan do'amu". Dalam surat al-Baqarah:126 Allah menyatakan bahwa sesungguhnya Ia sangatlah dekat. Ia senantiasa mendengar do'a-do'a kita, bahkan yang terselip di pinggiran hati sekalipun.

Banyak hal di dunia ini yang harus kita kalahkan dan kita menangi. Kita harus mengalahkan hawa nafsu, mengalahkan pikiran-pikiran sempit, mengalahkan rasa malas, mengalahkan dosen mungkin (maksudnya dengan segera menyelesaikan tugas2nya). Kitapun harus memenangi amalan-amalan, ibadah unggulan, kebaikan pada sesama, pikiran positif, memenangi kewajiban-kewajiban yang harusnya segera ditunaikan, memenangkan akhirat dari dunia.

Waktu-waktu dimana do'a mustadjib:
  • Saat hujan turun
  • Antara adzan dan iqamat
  • Musafir (dalam perjalanan)
 Dan yang membatalkan do'a:
  • Menggunakan atau mengkonsumsi barang haram
  • Maksiat
  • Durhaka pada orang tua
  • Do'a yang terburu-buru
Kunci dari sebuah do'a:
  1. Ikhlas karena allah
  2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW
  3. Yakin dan menghadirkan hatinya (tidak lalai)
  4. Benar-benar berharap hanya kepada Allah
  5. Di waktu yang tepat

Perkembangan Material (Stone Age to Smart Material Age)


http://www.altecspace.it/wp-content/uploads/2012/04/Material-Science-2.jpg


Secara garis besar perkembangan ilmu material dalam sejarah peradaban manusia sejak zaman batu hingga zaman material canggih (smart material) atau material nano dapat digambarkan sebagai berikut:




Zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi pemanfaatan material baru terbatas pada “structural material” dimana material dipakai dengan apa adanya dan hanya terjadi sedikit rekayasa (rekayasa yang sederhana). Sedangkan pada zaman material sintetis dan zaman material canggih, pemanfaatan material sudah pada tingkat “functional material” yaitu material yang multifungsi.

Revolusi Industri (Manchester, 1950) yang ditandai dengan munculnya mesin uap, nylon, TNT, dan DDT memberikan dampak yang besar pada transisi material dari material struktural ke material fungsional yang dapat disebut sebagai evolusi material. Latar belakang ketersediaan alam yang berdampak pada keterbatasan produk, konsumsi rendah, dan keterbatasan wilayah juga menjadi faktor penting pada transisi ini.

Permasalahan pada pemanfaatan material dari material struktural dapat dipecahkan dengan munculnya material fungsional. Proses sintesis, memberikan peluang untuk dapat mengurangi eksploitasi bahan baku yang bersumber dari alam yang kenyataannya memiliki keterbatasan. Produk yang diciptakan dapat dihasilkan dalam skala besar. Faktanya, riset sintetik mengalami driving force oleh kebutuhan manusia sehingga dampaknya terabaikan. Tidak cukup sampai disitu material fungsional hingga saat ini mencapai era material canggih, yang juga menjadi solusi dari permasalahan yang timbul sebagai dampak negatif produksi material sintetis terutama pada lingkungan dan sumber energi. Selain itu, penciptaan material canggih juga dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia akan material-material yang praktis.

Material canggih (smart material) atau material nano berkembang dengan mengambil contoh atau hikmah dari alam. Sebagai contoh perbandingan sebagai berikut:

Properties
Concorde
Tree
Type of reactor
Super jet combution
Fitoplasma
Energy resources
Fuel
Solar
Reactor dimension
Meterscale
Nanoscale
Reactor efficiency
40%
100%
Enviromental impact
Polution (CO, NOx, etc)
Clear

Dari tabel tersebut kita dapat membandingkan reaktor material sintetis dengan material alam yang berskala nano. Fitoplasma dengan menggunakan sumber energi matahari mampu menghasilkan efisiensi kerja sebesar 100% sehingga pada reaktor ini tidak berlaku Siklus Carnot, selain itu reaktor ini tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Trends era nanoteknogi merupakan era back to nature, dengan melihat kenyataan bahwa alam memberikan banyak keuntungan pada manusia, begitupun material nano diharapkan dapat memberikan banyak keuntungan.

Suatu material disebut material canggih (cerdas) bila telah mengalami modifikasi dari material sintetik yang meliputi:
·         -Small space, ukuran material cerdas haruslah kecil (skala nano) untuk memenuhi syarat kepraktisan dan pemanfaatan terhadap sifat-sifat materi berskala nano.
·         -Renewable energy resources, penggunaan energi dalam produksi dan pemanfaatan material nano adalah energi yang terbarukan. Sebagai contoh, matahari merupakan sumber energi terbesar di jagad raya.
·         -High efficient process, prosesnya haruslah berefisiensi tinggi, seperti contoh diatas, reaktor fitoplasma dapat menghasilkan efisiensi 100% sehinnga Siklus Carnot tidak berlaku disini. Energi yang digunakan seluruhnya dihasilkan sebagai kerja.
·         -Green produk, produk material canggih ramah terhadap lingkungan. (Kuliah Nanomaterial, Dr. Yateman A.)

Follower