Kamis, 06 Februari 2014

THE WOMAN WHO CAN'T BREAK UP, THE MAN WHO CAN'T LEAVE

Video via youtube LeeSSang-The woman who can break up, the man who can't leave

Lirik versi Bahasa Inggris:

The girl who can’t say good bye
The boy that can’t leave
The two of us are no longer in love
So no no no no no no (x2)

Anywhere together in a 3000 dollar used car
Without a care in the world
Linking arms, committing memories in a photo
Understanding each other in our sleepless nights

My dreams became your future
A pair of beautiful birds chasing each other
A love I could never get enough of
A person I want to meet when reborn
But in front of this thing called time
We can’t win against our greed
Sounds of your tears alone in the bathroom
The suspicious gazes focused on me


As the days go by I think of breaking up again

The sun is hot but your heart is frozen
Whose fault is this? But I love you baby
Everything else is the same but we changed
Whose fault is this? I still love you baby

The girl who can’t say good bye
The boy that can’t leave
The two of us are no longer in love
So no no no no no no (x2)


I’m so busy that I feel guilty
I fill my wallet with money and make some time
Even though I don’t express my love
When I have dinner and watch a movie with y I hope you might feel better but
I continue to be in debt to my thoughts
As I walk and tease you
it’s all a played out game


Love is passing,
Love and heartbreak are one and the same
Hearbreak takes love and goes away.

The sun is hot but your heart is frozen
Whose fault is this? But I love you baby
Everything else is the same but we changed
Whose fault is this? I still love you baby

The girl who can’t say good bye
The boy that can’t leave
The two of us are no longer in love
So no no no no no no (x2)


Love is passing,
Love and heartbreak are one and the same
Hearbreak takes love and goes away. (x2)

How nice would it be if love
was something that could be earned?
(It’s all a dream, holding your hand)
How nice would it be
if love was something to get by wanting it?
(It’s all a dream but I can’t escape)


The girl who can’t say good bye
The boy that can’t leave
The two of us are no longer in love
So no no no no no no (x2)

Are men caught in love done so because of weakness?
Are men starved of love not worthy of it?
Are men that keep secrets bad men?
Why is it that love changes?

Setelah nonton Running man kurang lebih 100 episode, saya tertarik dengan sosok Gary-Lessang (selain itu tetep suka sama Song Ji Hyo dan Lee Kwang Soo). Bukan karena penampilannya (hehe) tapi karena kepribadiannya. Dalam beberapa episode saya menangkap bahwa Gary adalah sosok yang lucu, apa adanya, ia banyak kelebihan namun cenderung menutupi kelebihannya tersebut alias rendah hati. Ternyata, Gary dulunya seorang atlit tinju, wajar saja banyak di tantangan runningman yang sifatnya fisik (olahraga) ia dengan mudah menang. Gary dengan gayanya yang santai memang merupakan tipe yang tidak cepat menonjol, beda dengan personil running man lainnya. Stelah menonton beberapa episode kita baru ngeh, ternyata ia jagoan juga.

Nah lagu ini salah satu lagunya Gary (duo LeSSang-partnernya Gil). Pas liat video klipnya di youtube tertarik banget. Ceritanya tentang pasangan yang sepertinya telah jenuh menjalani hubungan (anggap saja pernikahan), namun mereka tetap bertahan. Liat aja dari judulnya, perempuan yang tak bisa putus dan laki-laki yang tak bisa meninggalkan. Mereka terus bertahan walaupun keinginan untuk mengakhiri hubungan cukup kuat. Coba liat liriknya, dalem banget. Sepertinya banyak pasangan yang seperti ini. Pengangkatan tema ini cukup unik, ditengah ramainya tema-tema cinta yang memabukkan, hehe. Padahal tema yang diangkat LeSSang ini merupakan fenomena yang banyak terjadi.

MOTIVASI 29 Januari 2014

Foto with my mom

Rabu, 29 Januari 2014, setelah beberapa lama tidak kekampus, hari itu aku mengazamkan diri untuk menyelesaikan part terakhir dalam penelitian S2 ku. Hari yang cerah, secerah perasaan bertemu dengan teman-teman lab KF yang selalu penuh cerita, mulai dari drama korea, kunjungan siswa SMA ke lab, cerita betapa mahalnya biaya bahan-bahan dan analisis, rebutan molen yang dibeli di depan SD Percontohan 2, judul penelitian yang diganti, penantian akan beasiswa yg belum cair-cair juga.

Ada yang menarik hari itu, saat membuka FB aku melihat ada sebuah pesan. Ternyata dari Bu Lisa (Istri Alm Prof IGS-pembimbing S1 ku). Pesan yang mencirikan bahwa ia adalah sosok yang baik hati dan bahasanya adalah bahasa seorang yang terpelajar, sangat santun namun amat menyentuh. Tapi aku merasa tak layak untuk mencantumkan percakapan kami disini, karena aku belum meminta izin beliau. Kurang lebih isi percakapan tersebut mengenai tawaran Bu Lisa untuk memberikan buku-buku prof IGS beserta jurnal-jurnal yang belum sempat terpublikasikan. Ia menceritakan mengenai perkembangan putra-putrinya. Betapa ia bangga, sebab putrinya sedang berjuang dalam olimpiade sains tingkat SMP (beberapa hari kemudian muncul kabar bahwa putrinya juara), sangat mirip papa-nya yang seorang guru besar bidang kimia. Namun, Bu Lisa dan kedua putra-putrinya berencana untuk pindah ke Jakarta, dan ia berencana untuk memberika peninggalan Prof IGS kepadaku karena putra-putrinya tak berminat untuk ambil jurusan kimia. Masya Allah, betapa hari itu aku sumringah saat membaca pesan-pesan balasan Bu Lisa. Aku senang, sekaligus terharu.

Dengan perasaan yang masih membuncah karena membaca pesan dari Bu Lisa, selang beberapa jam aku bertemu Pak Seno, dosen Undip (kalo gak salah beliau pernah jadi PD 3) yang sedang lanjut S3 di UGM. Jujur, kalo ketemu pak Seno aku deg-degan. Karena aku (dan Erna- mahasiswi S1 tim penelitianku) pernah diomelin sama si bapak, aku menyebutnya sebagai tragedi hotplate stirrer, yang terjadi karena adanya miskomunikasi. Hari itu aku ngobrol banyak dengan beliau, tentang penelitian, cari kerja di Lampung, tentang menjadi seorang dosen. Beliau berkata bahwa pekerjaan yang paling cocok dan mulia bagi seorang wanita adalah mengajar. Karena ia tetap dapat meluangkan waktunya untuk keluarga, utamanya anak. Beliau juga berpesan untuk segera melanjutkan S3 pasca menyelesaikan S2, karena semakin lama semangat akan semakin menurun. Aku bertanya padanya tentang hal yang membuatku penasaran "Sebaiknya aku lanjut S3 di UGM atau ITB?" Beliau lekas menyarankan untuk keluar negeri, sekolah di dalam negeri umpama seperti menatap dunia dengan mengintip, sedangkan kalau keluar negeri pandangan terbuka lebar. Beliau menambahkan, jika sudah S3 maka jalan kedepan akan mulus. Bersusah sekalian setelah itu tinggal berkarya. S3 memang tidak mudah, jika melihat contoh di film Ainun & Habibie, beliau merasa terharu saat adegan dimana sepatu Habibie robek di malam hari saat pulang kerja. Pak Seno juga mencontohkan dirinya, ia tak mau menyesal dalam hidup, namun dapat dikatakan bahwa S3 beliau saat ini agak terlambat, disebabkan banyak faktor, ia baru bisa S3 sekarang.

Terakhir, yang membuat hariku lebih mengharukan karena saldo ATM sudah bertambah. Beasiswa yang tak kunjung cair, cukup mengkhawatirkan. Alhamdulillah, mama mengirimkan uang, terbayang olehku bagaimana sulitnya beliau mengumpulkan uang-uang tersebut lalu dikirimkan begitu saja padaku. Semakin menambah motivasiku utnuk berjuang disini. Ya, kita memang tak pernah tahu kemana masa depan membawa kita. Namun, akankah kita berpangku tangan menunggu masa depan? Kita harus merancangnya. Seperti sebuah ungkapan, "Kita diberikan sebuah pensil untuk menulis semua rencana-rencana kecil kita, dan biarlah Allah SWT yang memegang penghapusnya".

K OTA DILI part.1

Simak videonya via Youtube

Pernah dengar lagu yang berjudul "Januari di Kota Dili"? Lagu ini sempat hit beberapa dekade silam, sukses dibawakan dengan suara khas yang lembut oleh salah satu diva indonesia, Rita Effendy. Berikut liriknya:

Biarlah layar terkembang, ku ingin menyeberang
melintas pulau dan lautan, menjemput cintaku
belahan jiwa yang tertinggal, di timor lorosae
menderu ombakmu menabuh pantai, kala tatap matamu sapa jiwaku
membiru lautmu memeluk pasir, kala harum nafasmu sebut namaku
dua langit t'lah membaur, di suatu cakrawala
dua biduk t'lah berlabuh, di satu dermaga cinta
januari di kota dili, tak terkira cinta bersemi
januari lekas berganti dan terhempas cintaku
menguning bulanmu mengetuk malam  dan mesra jemarimu belai sukmaku
membias bintangmu menghias nyiur  dan hangatnya bibirmu kecup kalbuku
dua langit t'lah membaur di suatu cakrawala
dua biduk t'lah berlabuh, di satu dermaga cinta
januari di kota dili, tak terkira cinta bersemi
januari lekas berganti, dan terhempas cintaku
januari di kota dili .... dalam ingatan
nantikanlah aku kembali, kembali, kembaliii

Video klipnya berlatar pantai dimana Rita Effendy bernyanyi diatas sebuah karang besar. Dili, aku masih teringat indah pantainya, dengan pasir putih, tak ramai penduduk. Nampak seperti sebuah kota tua di Eropa, deretan benteng dipinggir jalan raya sambil kita bisa memandang lautnya. Video ini juga menampilkan tarian khas timor-timur. Januari di kota Dili, kota kelahiranku, ingin berkunjung kesana, mungkin di Januari..


Follower