Minggu, 30 Juni 2013

Bunga Sepatu


With Nurlaila Rajabiah








IMD (Inisiasi Menyusui Dini)


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan proses pasca melahirkan dimana bayi yang telah dilahirkan diletakkan tengkurap diatas tubuh ibunya, dengan wajah dekat puting susu si Ibu, diharapkan si Bayi akan mencari puting susu ibunya sendiri tanpa diarahkan. Biasanya si Bayi akan mulai mencari puting susu ibunya di kisaran waktu setelah 30 menit. IMD dilakukan langsung setelah bayi dilahirkan dan di lap saja tanpa dimandikan dan dipakaikan bedongan.

Banyak sekali manfaat IMD. Salah satunya meningkatkan kelangsungan hidup si Bayi. Saat ia tengkurap diatas tubuh ibunya, suhu tubuh si Ibu menjaga bayi tetap hangat. Selain itu IMD membentuk ikatan batin antara ibu dan bayi. IMD juga membantu proses menyusui selanjutnya. Bayi-bayi dengan IMD umumnya lebih sehat.

Dengan IMD, bayi tidak kehilangan momen memperoleh Colostrum, yaitu ASI pertama ibu yang warna nya kekuningan dan mengandung banyak antibodi. IMD begitu penting dan bagi calon ibu perlu pengetahuan tentang IMD agar si buah hati tidak terlewati momen penting tersebut.

Berikut tahapan dari IMD: (sumber niniksaja.wordpress.com)



Selasa, 25 Juni 2013

Cermin Peradaban



 

Setelah mengetahui dirinya mengandung, sang ibu akan sering bernyanyi dan bermain piano. Si Ibu dan Bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikannya bersama tanpa merasa jenuh. Sang Ibu pun sangat peduli dengan asupan makanan. Sejak awal mengandung dia suka sekali makan kacang badan dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang. Menu makan malam utama adalah ikan. Ikan dan daging tidak bersama dalam satu meja. Salad dan kacang adalah kemestian. Uniknya, yang dihidangkan diawal adalah buah-buahan. Adakah hal lain? Merokok adalah tabu. Cod Oil Lever suplemen anak setelah makan...

Di bumi yang sama, Ramadhan lalu, 3500 anak dilantik sebagai hafidz. Ibu seperti apa yang membesarkan mereka.

Adaptasi tulisan Dr.Stepen Carr Leon
Sabili No.16 Th.XV

Salim A. Fillah-Baarakallaahu Laka... Bahagianya Merayakan Cinta


Suatu hari mungkin kita menyaksikan seorang lelaki, ikut antri di warung pecel lele di daerah Monjali (Monumen Jogja Kembali). Mendung bergantung sore itu, dan warna hitam yang menyeruak di barat mulai bergerak mendekat. Dia, berkaos putih yang lehernya mulai geripis, di kepalanya ada peci putih kecil, dan celananya beberapa senti diatas mata kaki. Sandal jepit swallow yang talinya hampir putus nyangkut diantara jempol dan jari kakinya. Seperti yang lain ia juga memesan, "Pecel Lele, Mas!"

"Berapa?" tanya Mas penjual yang asyik menguleg sambal terasi sambil sesekali meraih sothil besar untuk membalik gorengan lele di wajan raksasa. Gemuruh bunyi kompor mengharuskan orang bicara sedikit lebih keras.

"Satu. Dibungkus.." Perlahan tangannya merogoh saku celana, lalu duduk sembari menghitung uangnya. Malu-malu tangannya dijorokkan sedikit ke bawah meja. Uang pecahan ratusan yang sudah disatukan dengan selotip bening per sepuluh keping, pas jumlahnya sesuai harga.

"Nggak makan sini aja Mas? Takut keburu hujan ya?"

"Hi hi, buat istri.."

"Oo.."

Selesai pesanannya dibungkus, bersamaan dengan bunyi keritik yang mulai menggambar titik-titik basah di tenda terpal milik Mas Pecel Lele. Agak berlari ia keluar, tetapi melebatnya sang hujan jauh lebih cepat dari tapak-tapak kecil nya. Kahawatir pecel lele untuk istri tercinta yang hanya dibungkus kertas akan berkuah, ia selipkan masuk ke perutnya. Bungkusan itu ia rengkuh erat dengan tangan kanan, tersembunyi dibalik kaos putih yang mulai transparan disapu air. Tangan kirinya keatas, mencoba melindungi kepalanya dari terpaan ganas hujan yang tercurah memukul-mukul. Saat itu ia sadar, ia ambil pecinya. Ia pakai juga untuk melapisi bungkusan pecel lele. Huff, lumayan aman sekarang. Tetapi 3 kilometer bukanlah jarak yang dekat untuk berjalan ditengah hujan, bukan?

Apa perasaan Anda melihat lelaki ini? Kasihan. Iba. Miris. Sedih.

Itu kan Anda! Coba tanyakan pada lelaki itu, kalau Anda bertemu. Oh, sungguh berbeda. Betapa berbunga hatinya. Dadanya dipenuhi heroisme sebagai suami baru yang penuh perjuangan untuk membelikan penyambung hayat istri tercinta. Jiwanya dipenuhi getaran kebanggaan, keharuan, dan kegembiraan. Kebahagiaan seolah tak terbatas, menyelam begitu dalam di kebeningan matanya. Ia membayangkan senyum yang menantinya, bagai bayangan surga yang terus terhidupkan di rumah petak kontrakannya. Di tengah cipratan air dari mobil dan bus kota yang bersicepat, juga sandalnya yang putus lalu hilang ditelan lumpur becek, ia akan tersenyum. Senyum termanis yang disaksikan jagad. Seingatnya, ia belum pernah tersenyum semanis itu saat masih membujang. Subhaanallah..*

* kisah nyata yang dialami Ustadz Mohammad Fauzil Adhim
Halaman 26-27

Senin, 24 Juni 2013

Muslimah-Nazrey Johani (rearr. Fitri Widjayanti)

Versi Fitri Widjayanti
http://www.youtube.com/watch?v=VJnzJfkdZ-w

oh muslimah berbahagialah
kita telah dilahirkan-Nya dengan mulia
subhanallah Tuhan tlah berkati
surga itu di telapak kaki ibu

oh muslimah busanamu menutup rapi
auratmu kau lindungi dengan indahnya
oh muslimah kau rajin mengaji
Islam kau jadikan tuntunan sejati

oh muslimah dekatkanlah diri
selalu pada Ilahi demi cinta-Nya
insyaallah Tuhan kan memberi
kecantikan yang abadi dalam ridho-Nya

oh muslimah busanamu menutup rapi
auratmu kau lindungi dengan indahnya
oh muslimah kau rajin mengaji
Islam kau jadikan tuntunan sejati

oh muslimah busanamu menutup rapi
auratmu kau lindungi dengan indahnya
oh muslimah kau rajin mengaji
Islam kau jadikan tuntunan sejati

oh muslimah busanamu menutup rapi
auratmu kau lindungi dengan indahnya
oh muslimah kau rajin mengaji
Islam kau jadikan tuntunan sejati

Versi pertama (Nazrey Johani):


Kamis, 20 Juni 2013

Raihan-Odey Anak


Hai anak nokeiloh ko idaah
Nosusah moti yamamu megentian dika
Odei anak nokeiloh ko idaah
Nosusah tomod yamamu minaganak dika

Namun kelahiranmu adalah penghibur hati
Dibelai dan dimanja setiap hari
Di malam hari tidur tak berwaktu
Tapi tak mengapa kerana kau disayangi

Wahai anak apakah kau mengerti
Betapa deritanya ibu yang mengandung
Aduhai anak apakah engkau tahu
Alangkah deritanya ibu melahirkanmu

Hari-hari sudah pun berlalu
Usiamu makin bertambah
Seorang ibu sudah semakin tua
Namun terus berkorban untuk sesuap rezeki
Agar sempurna hari depanmu

Kini kau dewasa ibumu telah pergi
Waktu yang berlalu seakan memanggil
Sudahkah kau curahkan kasih sayangmu
Apakah terbalas segala jasanya
Surga itu di bawah tapak kakinya

Hanyalah anak-anak yang sholeh
Bisa memberikan kasih sayangnya
Hanyalah anak-anak yang sholeh
Bisa mendoakan hari akhiratmu

Sherina feat. Afgan- Demi Kamu dan Aku

Kamu buat aku lelah
Ku beri perhatian salah
Bikin kamu senyum susah
Kalau ditemenin malah murah

Semua selalu jadi masalah
Jatuhnya jadi salah tingkah
Lama-lama aku bakal nyerah
Mulai sekarang ku bilang terserah

Kamu buat aku lelah
Tak ada ruang tuk melangkah
Perhatianmu bikin begah
Kenapa harus banyak bertingkah

Haruskah selalu aku yang ngalah
Bikin kepalaku mau pecah
Lama-lama kamu makin parah
Mulai sekarang ku bilang terserah
Mulai sekarang ku bilang

Pahami maksudku, jangan buang waktuku
Pahami mauku, kalau kau cinta aku
Pahami hatiku, demi kamu dan aku
Demi kamu dan aku

Kamu buat aku lelah
Ku beri perhatian salah
Perhatianmu bikin begah
Kalau ditemenin malah marah

Haruskah selalu aku yang ngalah, suka jadi masalah
Bikin kepalaku mau pecah, jatuhnya salah tingkah
Lama-lama kamu makin parah

Mulai sekarang ku bilang terserah
Mulai sekarang, mulai sekarang

Pahami maksudku, jangan buang waktuku
Pahami mauku, kalau kau cinta aku
Pahami hatiku, demi kamu dan aku
Demi kamu dan aku

Jangan buatku jenuh padamu
Karena ku tahu kau tak begitu
Selama kamu ikuti kataku
Tak tahu apakah kau di sini
Demi kamu dan aku

Pahami maksudku, jangan buang waktuku
Pahami mauku, kalau kau cinta aku
Pahami hatiku, demi kamu dan aku
Demi kamu dan aku

Pahami maksudku, jangan buang waktuku
Pahami mauku, kalau kau cinta aku
Pahami hatiku, demi kamu dan aku
Demi kamu dan aku, demi kamu dan aku ooh

Sherina-Sebelum Selamanya


Hei coba dengarkanlah harapan aku ini
Sebelum kita lanjutkan mimpi kita bersama
Hei coba pandanglah jiwa yang bertanya ini
Sebelum kita lanjutkan kisah yang berlangsung selamanya
Jaga hati yang ku serahkan untukmu
Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita
Dan tali asmara yang kan diuji waktu
Berjanjilah sayangku sebelum selamanya

Hei jangan kau abaikan semua yang indah ini
Sebelum kita lanjutkan cita kita berdua
Hei ini guratan sebagai tanda tangan
Sebelum kita lanjutkan kasih yang dijanjikan selamanya, selamanya

Jaga hati yang ku serahkan untukmu
Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita
Dan tali asmara yang kan diuji waktu
Berjanjilah sayangku sebelum selamanya

(Berjanjilah sayangku sebelum selamanya
Sebelum selamanya)

Jaga hati yang ku serahkan untukmu
Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita
Dan tali asmara yang kan diuji waktu
Berjanjilah sayangku sebelum selamanya

(Jaga hati yang ku serahkan untukmu) selamanya
(Jangan lupa rasa jatuh cinta pertama kita)
Dan tali asmara (yang kan diuji waktu)
Berjanjilah sayangku sebelum selamanya

Afgan-Untukmu Aku Bertahan



Tenanglah kekasihku
Ku tahu hatimu menangis
Beranilah dan percaya
Semua ini pasti berlalu


Meski takkan mudah
Namun kau takkan sendiri
Ku ada di sini

 

Untukmu aku akan bertahan
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah teman sejati, kasihku
Di setiap hariku

 

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang telah kita punya

 

Beranilah dan percaya
Semua ini pasti berlalu

Meski takkan mudah
Namun kau takkan sendiri
Ku ada di sini

 

Untukmu aku akan bertahan (akan bertahan)
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah teman sejati, kasihku
Di setiap hariku

 

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang telah kita punya

 

Untukmu aku akan bertahan
Dalam gelap takkan ku tinggalkan
Engkaulah teman sejati, kasihku
Di setiap hariku

 

Untuk hatimu ku kan bertahan
Sebentuk hati yang ku nantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang telah kita punya


Rabu, 19 Juni 2013

Kerak Telor



Bahan:
- 5 butir telur ayam
- 50 gram ebi kualitas baik
- 250 gram beras ketan putih
- 3 sendok makan bawang merah goreng
Bumbu:
- 3 buah cabai merah
- 2 centimeter kencur
- 2 centimeter jahe
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok teh merica butiran
- 75 gram kelapa, kupas, parut, sangrai
Cara membuat:
1. Pertama rendam beras ketan putih dengan air dingin selama satu malam
2. Rendam ebi dengan air panas lalu tumbuk dan disangrai sampai kering, sisihkan
3. Haluskan semua bumbu yaitu sangrai kelapa, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula pasir, lalu sisihkan
4. Kocok telur ayam, lalu sisihkan
5. Kemudian panaskan wajan, tuangkan 2 sendok makan ketan sambil ditekan sampai bisa menempel di permukaan wajan dan berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10 centimeter
6. Kemudian wajan ditutup dan tunggu sampai ketan menjadi matang dan mengering
7. Masukkan 5 sendok makan telur kocok, 1 sendok makan bumbu halus, tambahkan dengan taburan ebi dan bawang merah goreng.
8. Lalu aduk hingga tercampur dengan telur tetapi tidak merusak ketan. Masak kembali hingga permukaannya menjadi kering, kemudian angkat. Setelah diangkat maka taburi ebi, bawang goreng, sedikit bumbu halus dan siap untuk dihidangkan.

Follower