Jumat, 11 Januari 2013

Donna-Donna (Ost. Soe Hok Gie)

On a waggon bound for market
There's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow,
Winging swiftly through the sky.

Reff:
How the winds are laughing,
They laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
And half the summers night.

Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.

Stop complaining, said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with,
Like the swallow so proud and free?

Repeat Reff

Calves are easily bound and slaughtered,
Never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
Like the swallow has learned to fly.

Repeat Reff


Dona-dona adalah lagu yang sempat dibumikan di negri merah putih ini, tepatnya pada film Gie pada tahun 2008, yang digambarkan sebagai lagu kesukaan Soe Hok Gie. Lagu ini menggambarkan teriakan anak sapi yang terkekang di atas kereta yang akan di bawa ketempat pembantaian, dan anak sapi ini adalah sang penulisnya yang hidup pada masa kejayaan Nazi di jerman. Dona-dona sama dengan Dana Dana, dikenal juga sebagai Dos Kelbl, yaitu The Calf atau Anak Sapi. Dan dalam kamus yahudi dona adalah nama lain dari Adolai yaitu nama lain dari yahudi untuk memanggil-manggil Tuhan mereka.


Lagu ini diterjamahkan dari bahasa Yiddish yang ditulis oleh Aaron Zeitlin dan dikomposeri oleh Sholom Secunda yang berjudul Dana. Aaron Zeitlin (1898-1973) sendiri adalah anak dari sastrawan Yahudi, Hillel Zeitlin, tulisanya tentang sastra Yiddish, puisi dan para psikologi. Sedangkan Sholom Secunda (1894-1974) adalah seorang komposer Yahudi kelahiran Ukraina yang mengenyam pendidikan di Amerika. Dan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa, Prancis, Ibrani, Jerman, Jepang, Rusia dan Inggris.
Untuk bahasa inggris, pada mulanya diterjemahkan oleh sang komposernya sendiri Sholom Secunda, dengan mengganti kata “Dana”, menjadi “Donna”. Namun terjemahannya membuat lagu ini seakan tidak terlantunkan lagi. Sampai di pertengahan 1950-an lirik lagu ini diterjemahkan kembali oleh Arthur Kevess dan Teddi Schwartz. dan menjadi populer setelah dinyanyikan oleh Joan Baez pada tahun 1960.

Dalam salah satu penggalan liriknya “On a wagon bound for market/ there’s a calf with a mournful eye / High above him there’s a swallow / winging swiftly through the sky. Menggambarkan anak sapi yang didalam satu kereta kuda yang menuju ke pasar; dengan mata berduka; diatasnya ada burung; terbang cepat mengarungi langit. Sedangkan sapi itu menuju ketempat penjagalan. Sapi tersebut iri kepada burung-burung yang bisa terbang bebas dan kebebasan atas segala-galanya tanpa kekangan dengan jiwa yang merdeka.

Latar belakang penulisan lirik asli lagu ini tidak luput dari pengalaman penulisnya yang merupakan anak seorang Yahudi keturunan Khazar dari negara Khazaria, terletak diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang sekarang dimiliki oleh negara Georgia. Pada waktu itu ia menggambarkan kejadian ayah kandungnya yang diseret oleh tentara Nazi untuk dibawa ke kamp konsentrasi Yahudi. Ia tidak bisa berbuat banyak, kecuali bersembunyi dibalik dinding-dinding. Dan menulis kejadian yang dialaminya dalam buku hariannya setelah beberapa waktu. 
Dalam catatanya, sang tani membawa sapi-sapi (yahudi) bukan untuk diperkejakan tapi untuk dimusnahkan. Karna sapi merupakan keyakinan penguasa saat itu yang ambigu antara mitos dan realita yang akan meruntuhkan singgasananya. Dan kemudian catatan ini di jadikan lagu teater Yidish. Dan Yidish sendiri adalah sebuah bahasa kelas atas Jerman yaitu bahasa Yahudi Ashkenazi.

Sumber : Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follower