Ada dua pemberitaan yang saat ini sedang
menjadi isu hangat di media massa, yaitu film Innocence of Muslims
(IOM) dan terkait pemberitaan Metro TV yang mneyatakan bahwa salah satu
pola rekruitmen terorisme di Indonesia melalui organisasi kesiswaan yang
banyak bergerak di masjid-masjid sekolah (diterjemahkan sebagai ROHIS).
Kali ini saya akan mengutip beberapa perenyataan terkait film IOM yang
bersumber dari Wikipedia dan Dakwatuna.
Innocence of Muslims, sebelumnya berjudul Innocence of Bin Laden (judul produksi: Desert Warrior, judul di YouTube: The Real Life of Muhammad and Muhammad Movie Trailer) adalah sebuah film amatir anti-Islam produksi Amerika Serikat tahun 2012 yang disutradarai dan diproduseri oleh Nakoula Basseley Nakoula. Sebulan setelah pemutaran perdananya (sekaligus satu-satunya) di Hollywood Theater, dua trailer film dirilis di YouTube pada bulan Juli 2012. Trailer film ini di alih-suarakan ke dalam bahasa Arab, dan kemudian disebarkan oleh seorang blogger Koptik keturunan Mesir-Amerika bernama Morris Sadek.
Pada tanggal 8 September 2012, cuplikan sepanjang dua menit dari film ini ditayangkan di Al-Nas TV, sebuah stasiun televisi Islami di Mesir. Protes keras, diduga atas penayangan film ini, pecah pada tanggal 11 September 2012, bertepatan dengan peringatan 11 tahun serangan 11 September 2001. Protes ini kemudian menyebar ke Libya, Yaman dan negara-negara Arab lainnya selama hari-hari berikutnya, termasuk serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Benghazi, Libya, yang menewaskan 14 orang, termasuk Duta Besar Amerika Serikat, Christopher Stevens, dan tiga warga AS lainnya. Film ini juga telah memicu berbagai aksi protes di seluruh dunia.
Berdasarkan pengakuan dari para pemeran film Innocence of Muslims, diketahui bahwa pada awalnya konsep film itu adalah genre drama dengan judul Desert Warriors. Film ini sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi 2 ribu tahun yang lalu. Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah penulisan skenario
yang berubah secara drastis. Saat proses syuting, Muhammad disebut
dengan nama "Master George". Namun, setelah film ini diproduksi, pengisi
suara mulai memainkan peranannya. Menurut pemberitaan CNN, pembuat film
Innocence of Muslims sendiri adalah seorang yang bernama Nakoula
Basseley Nakoula yang menggunakan nama samaran Sam Bacile. Nakoula
tercatat sebagai warga keturunan Israel yang menetap di Southern
California, Amerika Serikat, dan dari biografi hidupnya diketahui bahwa
ia pernah dihukum atas kasus penyelewengan perbankan pada tahun 2009 dan
pernah dikenal sebagai tahanan luar selama 5 tahun.
Sky News menyatakan bahwa film ini adalah sebuah film "anti-Islam" dan "dirancang untuk membuat marah umat Muslim". Menurut kantor berita Reuters, trailer film ini menggambarkan Nabi Muhammad sebagai orang yang "bodoh, hidung belang, dan penipu agama". NBC News juga menulis bahwa dalam film ini, Muhammad digambarkan sebagai seorang "casanova, homoseksual, dan pelaku pelecehan anak".
Film ini dibuka dengan Muslim Mesir
yang sedang membakar rumah-rumah umat Kristen Mesir, sementara pasukan
keamanan Mesir hanya berdiri menyaksikan. Adegan berikutnya kembali ke
zaman Nabi Muhammad. Istrinya, Khadijah, ditunjuk untuk membuat Al-Quran
berdasarkan ayat-ayat Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Pengikut Nabi Muhammad digambarkan sebagai "pembunuh biadab yang haus
kekayaan dan bertekad membunuh semua perempuan dan anak-anak". Dalam
salah satu kutipan di trailer, Nabi Muhammad disebut sebagai seekor
keledai. Majalah Time menulis bahwa film ini juga menggambarkan bahwa Nabi Muhammad memiliki sisi "homoerotis".
Penayangan trailer film ini menimbulkan protes yang menyebabkan kematian dan ratusan cedera di beberapa kota di dunia, seperti Mesir, Libya, Sudan, Yaman, dan Tunisia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyebut film Innocence of Muslims yang dibuat oleh orang Israel di AS, Sam Bacile, sebagai video yang menjijikkan dan tercela. Clinton menegaskan, pemerintah AS tidak ada hubungannya dengan film yang dimaksud. "Film itu adalah upaya sinisme untuk menyerang orang lain atas keyakinan relijiusnya. Bagi kami, khususnya bagi saya secara personal, video ini benar-benar menjijikkan dan sangat tercela. Nampaknya memang sengaja memiliki tujuan menghina, untuk merendahkan sebuah agama yang besar dan memprovokasi kemarahan," kata Clinton, pada tanggal 13 September 2012. Meski demikian, Clinton menyatakan semestinya film tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran untuk merusak fasilitas dan menyerang diplomat AS. Sejauh ini, Clinton masih bungkam atas tuntutan para pengunjuk rasa untuk menghukum para pembuat film itu.
Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera meminta umat Islam di Indonesia
tidak terprovokasi dengan film “IOM” yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Pemerintah Indonesia sudah meminta YouTube memblokir akses ke tautan
film itu.
“Film itu jelas bentuk teror terhadap umat beragama. Itu
intoleransi yang luar biasa dengan menghina agama lain. Tapi kami minta
umat Islam di sini tidak terpancing seperti yang terjadi di Libya.
Kalau sampai terpancing, itu tidak akan memecahkan masalah,” kata Ketua
Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mustafa Kamal, hari ini
di Jakarta.
Seperti diketahui, Duta Besar Amerika Serikat di Libya, Christopher Stevens, tewas terkena serangan roket dari massa yang memprotes peredaran film buatan seorang pengembang properti berkebangsaan Israel-Amerika Serikat bernama Sam Bacile.
PKS
berharap agar hal semacam itu tak terjadi di Indonesia. “Itu hanya
membuat bias persoalan dan memberi celah berkembangnya isu radikalisme
Islam. Penyelesaian paling baik adalah dengan upaya diplomasi atau lewat
lembaga internasional,” ujar Mustafa Kamal.
Film “IOM” sendiri
tak bisa disaksikan lagi di Indonesia karena telah diblokir YouTube atas
permintaan pemerintah RI. Permohonan Indonesia kepada YouTube untuk
memblokir film itu diajukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika
Tifatul Sembiring, atas instruksi Menteri Koordinator Politik, Hukum,
dan HAM Djoko Suyanto.
Pemblokiran itu sampai saat ini masih
bersifat sementara, karena YouTube masih mengkaji ulang konten film itu.
“Mereka akan kaji lagi, setelah itu baru ditutup permanen untuk seluruh
dunia,” kata Tifatul yang juga mantan Presiden PKS itu.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/09/22906/jangan-terpancing-film-iom/#ixzz26hya0BST
Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar